Sabtu, 29 Oktober 2011

Aku dan Sendiri

malam hitam ini menatap
pandangku yang
memadam
helai angin
langit membelai rasa yang
kemuram..
Desiran kelambu
jendela di tempat hatiku bersandar
mendiam,
menenang,
melirih..
Gemintang
bersembunyi tanpa melirik
cahyanya menembus kolong
jendela yang kelam..Pandangan pucat
mendalam
isak mencuat
dan berembunan kelopak
sayup ini..
Jatuh berserakan,
membasah, menegunkan
raga yang berarak termangu keperaduan
bumi..
Muka ini layu,,
semua
menyemu..
Saat raga
terpojokan sepi saat aku
yang dilahap sunyi,,
sendiri ...
Ya hanya aku dan sendiri

Senandung SAYONARA

Dipelukan hening yang
semakin dalam.. Air mata
beranjak pergi dari nanar
pandangan.. Angin kelam
mengiris puing hati yang
legam.. Dinginpun miris mengkoyak pedih ditengah
luka yang berjeritan lara..
Mengenang kebersamaan
tlah pada bait terakhir
selaksa cerita.. dan
menegakan sanubari lagukan senandung
Sayonara tuk yang pernah
ada tapi merelakan waktu
harus mengambil lalu tak
akan mengembalikannya
dan mengukir sebuah akhiran yang tak mungkin
lagi bercerita..

Selasa, 25 Oktober 2011

Terbanglah, dandelionku


perlahan kurentankan kakiku.. dengan terbata sedikit menyeret sampai langkah ini jangkau bibir jalan dinaung tebing itu.. dan termanggu aku sejenak dibayang tebing lalu mencuri pandang didesir angin menerobos bebaris belukar yang tenang berayun ke arahku..
tak lama sesuatu bertebaran dari bilik rerumputan disela belukar..
ia putih menyala, ringan dan indah melayang bersama hembusan angin yang sejak tadi membelai sisiku..
segera aku menyebak riuh rumput dan belukar tadi dan ku temukan ia.. sebuah dandelion sebab dua diantaranya tlah runtuh ditampar angin tadi..
dengan sepenuh kehatian ku patahkan ia dari tangkainya yang hijau segar.. dan sampailah ia dalam genggam jemari yang ku kukuhkan pada mahkotanya yang amat rapuh.. dalam genggam yang ku kuatkan ku lari secepatnya membelah sapuan hilir hingga ku lekas diujung pada tebing yang gagah melawan jingga yang meleleh.. lalu perlahan ku lepaskan genggamku dan alunkan bisik padanya "TUHAN,sampaikan tebaran dandelion ini selayak rindu hatiku tuk setiap hati disana yang amat terindu olehku" dan ku hembus kacau dandelionku sampai pecah berantakan menuju jauh keperanduan senja diufuk sore itu... :'D