Selasa, 25 Oktober 2011

Terbanglah, dandelionku


perlahan kurentankan kakiku.. dengan terbata sedikit menyeret sampai langkah ini jangkau bibir jalan dinaung tebing itu.. dan termanggu aku sejenak dibayang tebing lalu mencuri pandang didesir angin menerobos bebaris belukar yang tenang berayun ke arahku..
tak lama sesuatu bertebaran dari bilik rerumputan disela belukar..
ia putih menyala, ringan dan indah melayang bersama hembusan angin yang sejak tadi membelai sisiku..
segera aku menyebak riuh rumput dan belukar tadi dan ku temukan ia.. sebuah dandelion sebab dua diantaranya tlah runtuh ditampar angin tadi..
dengan sepenuh kehatian ku patahkan ia dari tangkainya yang hijau segar.. dan sampailah ia dalam genggam jemari yang ku kukuhkan pada mahkotanya yang amat rapuh.. dalam genggam yang ku kuatkan ku lari secepatnya membelah sapuan hilir hingga ku lekas diujung pada tebing yang gagah melawan jingga yang meleleh.. lalu perlahan ku lepaskan genggamku dan alunkan bisik padanya "TUHAN,sampaikan tebaran dandelion ini selayak rindu hatiku tuk setiap hati disana yang amat terindu olehku" dan ku hembus kacau dandelionku sampai pecah berantakan menuju jauh keperanduan senja diufuk sore itu... :'D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar